Pengalaman Paskibra di Sekolah

         Awalnya bermula sewaktu aku kelas satu di SMK Negeri 1 Balikpapan. Ketika MOS pada hari kedua, aku ditunjuk untuk maju ke depan lapangan beserta yg dipilih oleh senior paskibra disana, namanya kak Suko. Nama kami pun dicatat satu persatu, awalnya aku belum tahu apa maksud dan tujuannya. Keesokan harinya setelah penutupan mos, nama kami yg dicatat pun dipanggil. Kami dikumpulkan di lapangan, dan disana dijelaskan bahwa kami diminta untuk mengikuti ekskul paskibra. Banyak yang bilang kalau ekskul paskibra itu melelahkan, cape dan banyak lagi. Tapi tak ada salahnya kan kalau mencoba :) 
      
       Aku pun mengikuti latihan paskibra dari hari ke hari. Tujuan kami latihan yaitu untuk mengibarkan bendera merah putih saat Hari Kemerdekaan Indonesia. Latihannya memang berat, tiap hari kami push up, sit up, lari keliling sekolah, dan kadang kami dihukum kalau melakukan kesalahan. Tetapi menurutku, paskibra tidak seburuk yang dipikirkan. Mereka hanya memandang sebelah mata. Di paskibra, kami dididik untuk menjadi anak yang lebih disiplin, tepat waktu, bermental baja, rasa kekeluargaan satu sama lain, dan yang paling penting menambah banyak teman.
       
         Hari demi hari pun berlalu, tak terasa kami telah menjalani latihan hampir satu setengah bulan. Beberapa hari sebelum pengibaran pun telah memasuki bulan puasa. Latihan terasa menjadi lebih berat, karena kami harus menahan haus dan lapar ditengah latihan disiang hari. Pertengkaran antara senior dan junior pun sering terjadi, mungkin karena kami yg junior saat latihan tidak serius, sering bercanda dalam barisan dan itulah yang membuat senior marah. Tapi disatu sisi kami menyadari, senior bersikap seperti itu karena mereka tidak mau pengibaran kami gagal, mereka ingin memberikan yang terbaik untuk kami. 

     Seminggu sebelum pengibaran, kami mulai mempersiapkan apa-apa saja yang akan digunakan saat pengibaran nanti, seperti seragam putih polos, peci, scraft, dan lain-lain. Beberapa hari sebelum pengibaran, kami masih disibukkan dengan latihan yang berat. Pada hari yang sama, senior kami yang bernama kak Yuda datang, dia alumni smk 1, senior paskibra dan PPI kota Balikpapan tahun 2007. Karna kecewa dengan lathan kami yang tidak serius dan kurang memuaskan, kami pun dihukum. Seperti tunjuk bumi, merayap, jalan kambing, dan kumur-kumur. Benar-benar hukuman yang berat. Satu hari sebelum pengibaran pun, kami kembali bertengkar dengan senior, disitu nama kami sudah mau dicoret dari daftar. Namun, kami tidak mau, ada salah satu junior yang meminta maaf dan kami semua pun menangis. Kami meminta maaf karna sudah banyak membuat kesalahan, suda membuat senior jengkel dan sebagainya.

      Hari yang dinantikan pun datang, pada hari pengibaran kami semua datang kesekolah jam 7 pagi memakai seragam putih-putih lengkap dengan aksesorinya. Perasaan gugup dan takut pun datang, disertai dengan hujan yang cukup deras. Kami semua bersiap-siap di daerah persiapan sambil menunggu hujan reda. Saat hujan mulai berhenti, upacara pun dimulai. "Pengibaran Sang Merah Putih", saat kalimat tersebut diucapkan oleh protokol upacara, kami pun ke lapangan untuk mengibarkan sang merah putih sesuai dengan latihan yang telah kami lakukan. Saat pengibaran selesai, rasa haru dan senang pun menyatu, kami semua menangis gembira. Walau rok dan celana yang kami kenakan kotor akibat lapangan yang basah dan becek terkena lumpur, karena lapangan sekolah kami dari pasir. Namun, itu tak jadi masalah, semua rasa lelah yang telah kami jalani selama ini seakan sirna. Betapa bahagia kami semua :)

Ini aku share gambar-gambar kami sehabis pengibaran :)



Aku share juga gambar-gambar waktu kami latihan :)








3 komentar:

  1. waaah, menarik banget nih ceritanya.
    tulisannya pun juga keren, keep blogging yaa :)

    BalasHapus
  2. iyaa, tata bahasanya rapi :D
    tukeran link yook

    BalasHapus