Pengalaman Latihan Paskibraka

Sehabis pengibaran di sekolah, kami harus mengikuti pengukuhan karena kami harus di kukuhkan dari yang awalnya capas (calon paskibra) menjadi paskibra (pasukan pengibar bendera sekolah). Setelah pengukuhan, kami pun megikuti kegiatan latgab (latihan gabungan) yang diadakan setiap minggu. Latihan tersebut seperti lari dan latihan baris berbaris. Latgab berakhir seminggu sebelum seleksi untuk Paskibraka dimulai. Saya pun berniat untuk mengikuti seleksi tersebut bersama teman-teman paskibra dari sekolah lain. Setelah mendaftar, status kami yang awalnya paskibra berubah menjadi bcp (bakal calon paskibraka)
Seleksi dimulai di bulan April saat UAN SMA berlangsung. Seleksi diadakan selama 6 hari, pada hari Senin tes fisik, selasa tes tertulis, rabu tes kesehatan untuk yang putri dan wawancara untuk yang putra, hari kamis sama dengan rabu tetapi ditukar, jumat libur, dan sabtu tes pantohir. Yang dipilih adalah 21 putri dan 21 putra. Alhamdulillah saya lolos seleksi bersama 41 peserta lainnya. Keesokan harinya tepatnya hari minggu, kami yang lolos seleksi pun memulai latihan yang pertama yaitu pra latihan yang hanya dilakukan pada hari minggu. Latihan ini benar-benar berat, berbeda dengan saat latihan disekolah. Kami memulai latihan dari jam 7 pagi sampai sekitar jam 12 siang. Awalnya kami pemanasan, kemudian lari dari diknas sampai ke dome, setelah itu jalan jongkok dan lari lagi sampai kembali ke diknas. Sampai disana, kami push up dengan tangan di kepal, sit up, back up, dan ada beberapa permainan. Seperti lompat gagak, ambin-ambinan, dan masih banyak lagi. Setelah itu kami beristirahat sejenak sambil minum, melepas rasa haus dan lelah karena latihan yang benar-benar berat. Sambil istirahat, pelatih memberikan arahan tentang latihan untuk kedepannya dan banyak bercerita tentang paskibraka selama ini. Bagaimana awalnya paskibraka di balikpapan, tentang latihan saat dulu dan sekarang. Tak berapa lama kemudian kami pun pulang. Latihan terus berjalan setiap hari minggu dan dilaksanakan dengan rutin. Beberapa minggu kemudian, kami latihan menggunakan sepatu laras, celana pdl, dan ransel. Awalnya ransel berisi 6 batu-bata untuk yang putri dan 9 untuk putra. Latihan menggunakan ransel sambil push up dengan tangan dikepal pada siang hari di aspal itu rasanyaaaa sesuatu sekali, haha :D , kadang tangan sampai melepuh. Pra latihan ini berlangsung selama hampir 3 bulan, dari bulan april sampai bulani Juni. Memasuki bulan Juli, latihan berubah menjadi latihan rutin dimana latihan dilakukan setiap hari di siang hari. Latihan rutin dilaksanakan di lapangan merdeka, tempat dimana kami akan mengibarkan bendera nantinya. Kami mulai latihan membentuk formasi dan latihan bersama pasukan 45. Mendekati bulan agustus, kami sudah mulai mempersiapkan keperluan yang akan dibawa saat memasuki asrama. Kami masuk asrama pada tanggal 6 Agustus, berada di sana selama hampir 2 minggu dan telah memasuki bulan puasa.  Di asrama benar-benar menyenangkan. Kami sahur bersama, mencuci baju bersama, banyak waktu untuk bersama, tetapi tentu saja di pisah tempat tidur untuk yang putri dan putra.  Dua hari sebelum pengibaran, kami dikukuhkan dari yang awalnya capas (calon paskibraka) menjadi paskibraka (pasukan pengibar bendera pusaka). Hari yang di nantikan pun datang, pada hari pengibaran kami yang putri bangun jam 3 subuh karena harus di make up. Setelah itu kami memakai baju kebesaran yaitu pdu (pakaian dinas umum). Kemudian setelah semuanya benar-benar siap baik yang putri maupun putra, kami segera pergi ke Lapangan Merdeka menggunakan bus sekitar jam 9an lebih. Sesampai disana, kami bersiap-siap di daerah persiapan. Perasaan gugup pun datang karena kami disaksikan langsung oleh para pejabat, walikota dan tentunya masyarakat yang menonton disana.  "Pengibaran Sang Merah Putih" , saat kalimat tersebut diucapkan oleh protokol upacara kami pun melakukan pengibaran sesuai dengan latihan yang telah kami lakukan. Alhamdulillah pengibaran kami sukses, tetapi kami belum bisa tenang karena masih harus melakukan penurunan pada sore harinya. Selesai pengibaran, kami kembali ke asrama. Kami istirahat sejenak karena jam 2 nanti kami kembali bersiap-siap untuk melakukan penurunan. Setelah semuanya siap, kami segera bergegas untuk pergi ke lapangan merdeka lagi. Pergi sekitar jam setengah 5 kurang dengan menggunakan bus. Sampai disana, kami kembali bersiap" di daerah persiapan. "Penurunan Sang Merah Putih" , saat kalimat tersebut diucapkan, segeralah kami melakukan tugas untuk menurunkan duplikat bendera pusaka. Alhamdulillah penurunan kami juga sukses, dan tugas kami pun telah selesai. Tidak sia-sia latihan yang telah kami jalani selama berbulan-bulan ini. Kami pun kembali masuk ke bis dan pulang ke asrama. Malam harinya kami melaksanakan jamuan kenegaraan yang di adakan di dome. Keesokan harinya kami semua pergi jalan-jalan menggunakan baju pdu ke ewalk. Kami menonton film bersama dan di beri waktu untuk bebas berkeliling disana. Setelah selesai, kami kembali ke asrama. Tibalah wakrunya kami untuk pulang ke rumah masing-masing. Berat sekali rasanya untuk meninggalkan asrama ini, karena hanya disinilah kami bisa selalu bersama-sama setiap hari. Tak lama kemudian kami semua pulang ke rumah masing-masing. Menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Kenangan di asrama pun tak pernah terlupakan, dan akan selalu menjadi kenangan sampai hari tua menjelang :)

Pengalaman Paskibra di Sekolah

         Awalnya bermula sewaktu aku kelas satu di SMK Negeri 1 Balikpapan. Ketika MOS pada hari kedua, aku ditunjuk untuk maju ke depan lapangan beserta yg dipilih oleh senior paskibra disana, namanya kak Suko. Nama kami pun dicatat satu persatu, awalnya aku belum tahu apa maksud dan tujuannya. Keesokan harinya setelah penutupan mos, nama kami yg dicatat pun dipanggil. Kami dikumpulkan di lapangan, dan disana dijelaskan bahwa kami diminta untuk mengikuti ekskul paskibra. Banyak yang bilang kalau ekskul paskibra itu melelahkan, cape dan banyak lagi. Tapi tak ada salahnya kan kalau mencoba :) 
      
       Aku pun mengikuti latihan paskibra dari hari ke hari. Tujuan kami latihan yaitu untuk mengibarkan bendera merah putih saat Hari Kemerdekaan Indonesia. Latihannya memang berat, tiap hari kami push up, sit up, lari keliling sekolah, dan kadang kami dihukum kalau melakukan kesalahan. Tetapi menurutku, paskibra tidak seburuk yang dipikirkan. Mereka hanya memandang sebelah mata. Di paskibra, kami dididik untuk menjadi anak yang lebih disiplin, tepat waktu, bermental baja, rasa kekeluargaan satu sama lain, dan yang paling penting menambah banyak teman.